
Desa Pepandungan kembali semarak dengan kegiatan gotong royong yang melibatkan warga dan Mahasiswa KKN UMPAR XXVI dalam kegiatan memanen cengkeh, salah satu komoditas unggulan desa ini. Memasuki musim panen, aroma khas cengkeh yang menguap di udara menandakan waktu yang dinanti oleh para petani cengkeh di desa tersebut.
Kegiatan panen cengkeh ini tidak hanya menjadi momentum penting bagi perekonomian warga, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan antara warga dan para mahasiswa. Dalam beberapa minggu terakhir, mahasiswa KKN UMPAR XXVI telah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di desa, mulai dari program edukasi hingga sosialisasi kesehatan. Kehadiran mereka di tengah-tengah masyarakat memberikan nuansa baru dalam pelaksanaan kegiatan panen tahun ini.
Bersama warga, para mahasiswa turut serta dalam proses pemetikan cengkeh yang memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari pagi hari, mereka bahu-membahu memetik cengkeh yang sudah matang dengan menggunakan tangga panjang dan sarung tangan. Bagi sebagian mahasiswa, ini adalah pengalaman pertama mereka dalam memanen cengkeh, sehingga momen ini menjadi pembelajaran langsung tentang kehidupan pedesaan dan pentingnya komoditas ini bagi perekonomian lokal.
Pak Amran, salah seorang petani cengkeh di Desa Pepandungan, menyatakan rasa terima kasihnya atas bantuan para mahasiswa. “Kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu kami, terutama dalam mempercepat proses panen. Selain itu, mereka juga membawa semangat baru yang membuat kami lebih bersemangat bekerja,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa KKN, Andi, menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan banyak pelajaran berharga bagi mereka. “Kami belajar banyak tentang bagaimana cengkeh dipanen dan juga tentang kerja keras yang dilakukan oleh para petani. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan akan menjadi kenangan tersendiri bagi kami,” katanya.
Kegiatan memanen cengkeh ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga desa. Sambil memetik cengkeh, mereka saling berbagi cerita dan pengalaman, menciptakan ikatan yang lebih kuat di antara mereka.
Di akhir kegiatan, cengkeh yang berhasil dipanen dikumpulkan di lapangan desa untuk dijemur dan diproses lebih lanjut. Mahasiswa KKN UMPAR XXVI pun berencana untuk membantu dalam proses pengolahan cengkeh, seperti penjemuran dan penyortiran, sebagai bagian dari kontribusi mereka terhadap desa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan hubungan yang telah terjalin antara mahasiswa dan warga dapat terus terjaga, serta memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Panen cengkeh yang dilakukan bersama ini menjadi salah satu bukti nyata bagaimana gotong royong dan kebersamaan dapat membawa manfaat besar bagi komunitas.

