
Pagi di Dusun Dakda pada 3 Agustus 2025 diselimuti udara dingin dan kabut tipis yang memeluk perbukitan. Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama masyarakat setempat memulai perjalanan menuju sebuah kebun tomat yang tersembunyi di balik deretan bukit menjulang. Kegiatan ini dikenal dengan sebutan metammate, atau memetik tomat segar langsung dari pohonnya.
Perjalanan diawali dengan langkah penuh semangat, namun jalur yang ditempuh segera memberikan tantangan. Jalan setapak menanjak dan menurun, diapit oleh hamparan perkebunan milik warga yang berdiri gagah di sisi kanan dan kiri. Udara pegunungan yang segar dan aroma dedaunan basah turut mewarnai perjalanan ini.
Beberapa kali rombongan berhenti di titik-titik tinggi untuk menikmati pemandangan. Dari ketinggian, bukit-bukit hijau terlihat berlapis, dan di kejauhan, samar-samar tampak kebun tujuan mereka. Rasa penasaran membuat langkah semakin mantap.
Setibanya di lokasi, hamparan tanaman tomat menyambut dengan kontras warna hijau dan merah. Buah-buah ranum bergelantungan, memantulkan cahaya matahari pagi. Mahasiswa KKN bersama masyarakat memetik tomat satu per satu, sambil berbagi cerita tentang proses tanam, perawatan, hingga tantangan yang dihadapi para petani.
Perjalanan kembali ke dusun tetap melewati jalur naik-turun, namun terasa lebih ringan. Keranjang-keranjang berisi tomat segar menjadi bukti hasil kerja bersama, sementara senyum lebar menandakan kepuasan dan rasa syukur.
Kegiatan metammate ini bukan hanya menjadi sarana panen, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat Dusun Dakda. Kebun yang sebelumnya tersembunyi kini meninggalkan kenangan indah yang akan selalu melekat dalam ingatan mereka.
Pagi di Dusun Dakda pada 3 Agustus 2025 diselimuti udara dingin dan kabut tipis yang memeluk perbukitan. Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama masyarakat setempat memulai perjalanan menuju sebuah kebun tomat yang tersembunyi di balik deretan bukit menjulang. Kegiatan ini dikenal dengan sebutan metammate, atau memetik tomat segar langsung dari pohonnya.
Perjalanan diawali dengan langkah penuh semangat, namun jalur yang ditempuh segera memberikan tantangan. Jalan setapak menanjak dan menurun, diapit oleh hamparan perkebunan milik warga yang berdiri gagah di sisi kanan dan kiri. Udara pegunungan yang segar dan aroma dedaunan basah turut mewarnai perjalanan ini.
Beberapa kali rombongan berhenti di titik-titik tinggi untuk menikmati pemandangan. Dari ketinggian, bukit-bukit hijau terlihat berlapis, dan di kejauhan, samar-samar tampak kebun tujuan mereka. Rasa penasaran membuat langkah semakin mantap.
Setibanya di lokasi, hamparan tanaman tomat menyambut dengan kontras warna hijau dan merah. Buah-buah ranum bergelantungan, memantulkan cahaya matahari pagi. Mahasiswa KKN bersama masyarakat memetik tomat satu per satu, sambil berbagi cerita tentang proses tanam, perawatan, hingga tantangan yang dihadapi para petani.
Perjalanan kembali ke dusun tetap melewati jalur naik-turun, namun terasa lebih ringan. Keranjang-keranjang berisi tomat segar menjadi bukti hasil kerja bersama, sementara senyum lebar menandakan kepuasan dan rasa syukur.
Kegiatan metammate ini bukan hanya menjadi sarana panen, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat Dusun Dakda. Kebun yang sebelumnya tersembunyi kini meninggalkan kenangan indah yang akan selalu melekat dalam ingatan mereka.
